Selasa, 12 Agustus 2008

Tugas UAS PTK


INTERNET SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI
I. PEDAHULUAN
Istilas dunia maya merujuk pada dunia meraforfosis di mana banyak bentuk komunikasi elektronik dipakai. Porsi terbanyak dunia maya dipakai dunia internet, jaringan dari jaringan computer yang berkembang pesat. Internet merubah komunikasi dengan cara yang sangat mendasar, termasuk melibatkan banyak interaktivitas antara komunikator dan pengguna, dalam arti ia meredefinisi konsep komunikasi dunia maya.
Dunia maya menawarkan kesempatan membentuk komunitas yang sebenarnya, orang yang memiliki kesamaan ketertarikan dan bertemu hanya melalui elektronik. Tetap dapat dilihat dengan cara apa komunitas maya menghadirkan media sebagaimana aslinya dan cara apa yang tidak. Media komunikasi elektronik baru ini membuat perubahan besar dalam masyarakat. Para peneliti baru saja mulai mengeksplorasi sisi – sisi positif dan negative dari bentuk – bentuk komunikasi dunia maya yang ada di hadapan masyarakat yang berkembang pada saat ini.
Siapa yang tidak mengenal internet di era modern seperti ini? Pastinya semua orang sudah mengenal internet karena sudah memasyarakat dan sering kita dengar dari orang ke orang. Mengapa pada jaman sekarang orang sering sekali menggunakan internet? Mudah sekali menemukan sebuah jawaban dari pertanyaan seperti itu. Tidak lain karena internet itu mudah diterima masyarakat dan internet juga memudahkan kita untuk menambah informasi secara online.
Dahulu orang – orang yang berlangganan koran, sekarang sedikit sedikit mulai beralih pada media online yang dapat diakses melalui internet di rumah masing – masing. Jika ada tugas dari pengajar, dahulu pastinya selain kita ke perpustakaan pasti dahulu menanyakan tugas ke orang tua atau teman. Sekarang sudah tidak seperti itu lagi, karena internet merupakan gudang informasi.
Internet, bagi banyak kalangan, dianggap sebagai suatu perwujudan nyata konvergensi antara kemajuan Teknologi Informasi (TI), Komputer dan Teknologi Telekomunikasi. Dewasa ini, Internet, mendapatkan momentum baru, yakni semakin banyak digunakan di lingkungan bisnis dan perusahaan. Seperti diungkapkan Chuck Martin, seorang Cyberfuturist ternama dunia, dimana model-model bisnis baru banyak bermunculan dan hampir semuanya didukung oleh perkembangan dan kemajuan pesat penerapan TI secara luas dan Internet. Peran komunikasi seluler pun diperkirakan akan semakin besar dan terkait erat dengan perkembangan bisnis, misalnya dalam bentuk pelayanan bergerak (mobile services).
Perubahan-perubahan itu, dalam implementasinya, lebih dikenal sebagai akibat diterapkannya e-Business. Menentukan dan menerapkan berbagai perubahan mendasar semacam itu, melalui e-Business, bukan saja sangat strategis melainkan juga sangat menantang, terutama dalam menjawab kebutuhan konsumen dan meningkatkan daya saing perusahaan. Karenanya, mereka yang terlibat dalam penerapan e-Business ini perlu memahami berbagai aspek mengenai e-Business, terutama menyangkut strategi, teknologi, potensi dan berbagai pengaruhnya terhadap perkembangan dunia bisnis.
Salah satu tantangannya adalah bagaimana mengoptimalkan semua sumberdaya yang dimiliki, melalui penggabungan berbagai perangkat teknologi yang telah ada dan terpisah- pisah menjadi suatu jaringan terpadu, yang mampu mengefisienkan dan mengefektifkan kegiatan bisnis yang dijalani agar semakin kompetitif. Sasarannya tidak hanya sebatas efisiensi dan efektivitas, melainkan juga meningkatnya daya saing dan sekaligus penciptaan berbagai produk atau layanan baru, karena terbukanya berbagai peluang-peluang baru.
Tetapi lepas dari itu semua baiknya kita lebih selektif untuk dapat memilih mana informasi yang benar dan mana iformasi yan salah. Kita juga tidak seharusnya menerima informasi itu tanpa menyaringnya terlebih dahulu, maksudnya adalah berita atau informasi yang kita cari jangan kita terima seutuhnya.
II. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah sejarah awal munculnya internet di dunia dan di Indonesia sehingga berkembang sepeti sekarang ini?
2. Seperti apakah internet itu?
3. Bagaimanakah dampak dari internet itu sendiri?

III. PEMBAHASAN
A. Sejarah dan Perkembangan Internet di Dunia
Ada 2 versi sejarah mengenai internet di dunia, yakni :
Pertama, cerita yang beredar di msyarakat umum mengatakan internet awalnya adalah produk dari Cold War. pada cersi ini, The Air Force pada tahun 1962, ingin menjaga kemampuan militirnya untuk bertukar pesan di sekitar negaranya ketika area tertentu telah dihancurkan oleh serangan musuh. Mereka (ahli komputer) memikirkan langkah apa yang tepat untuk mengatasi masalah ini. Tapi banyak peneliti, (Hafner & Lyon,1996) menolak dan menanggapi ini hany mitos yang ingin menyiratkan bahwa internet dibangun untuk melindungi rahasia Negara atas serangan nuklir.
Vers kedua, pada wal 1956, Joseph C. R Licklider, penggemar Marshal McLuhans berpikir tentang kekuatan teknologi komunikasi. Licklider memimpikan adanya hubunan antara kumpulan computer, dimana setiap orang dapat mengakses dengan cepat data dan program. Licklider meramalkan jaringan computer dapat diinformasikan, diajak dan dilibatkan dalam proses pemerintahan. Meramalkan juga adanya penggabungan antara home computer dan televise dihubungkan dalam sebuah jaringan yang terhubung secara nasional. Konsep ini ia namakan "Galactic Network". Licklider menjadi Head of Computer Research Program pertama DARPA.
- 1957
Uni Sovyet (sekarang Rusi) meluncurkan wahana luar angkasa, Sputnik. Sebagai buntut dari "kekalahan" Amerika Serikat dalam meluncurkan wahana luar angkasa.
- 1958
Dibentuklah sebuah badan di dalam Departemen Pertahanan Amerika Serikat, Advanced Research Projects Agenci (ARPA), yang bertujuan agar Amerika Serikat mampu meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi Negara tersebut. Salah satunya sasarannya adalah teknologi computer.
- Oktober 1968
Licklider mampu menyakinkan pentingnya konsep "Galactic Network" kepada rekannya di DERPA (Defence Advanced Project Agency), Ivan Sutherland, Bob Taylor, dan MIT researcher Lawrence G. Roberts. Ditahun ini juga RAND Corporation memulai riset terhadap ide ini (jaringan computer terdistribusi), yang ditujukan untuk tujuan militer.
- 1964
Leonard Kleinrock mempublikasikan bukunya mengenai Packet Switching Theory, dan menyakinkan Roberts mengenai kemungkinan teori komunikasinya yang memakai paket dari pada sirkuit, yang merupakan langkah besar terhadap computer networking. Konsep lain untuk membuat computer berhubungan.
- 1965
Untuk membuktikannya, bersama dengan Thomas Meriil, Roberts menghubungkan TX-2 (computer di Massachusetts) dengan Q-32 di California dengan jaringan telepon yang rendah. Dan eksperimen ini berhasil. Walau jaringan telepon itu tidak cukup kuat untuk menjalankan program dan mengembalikan data.
- Akhir 1966
Roberts mengembangkan konsep jaringan computer ini di DARPA. Dan dengan cepat merencanakannya pada ARPANET
- 1967
Robert mempublikasikan konsep jaringan computer ini. Pada konfersinya, terdapat pula paper mengenai konsep Packet Network dari UK Donald Davies dan Roger Scantlebury (NPL). Begutu juga dengan Paul Baran (RAND). RAND group menulis tentang packet switching networks for secure voise pada tahun 1964. dapat diteliti bahwa waktu mereka meriset ; MIT (1961 - 1967), RAND (1962 - 1965), dan NPL (1964 - 1967). Diproses secara parallel tanpa saling mengetahui penelitian yang lain.
- 1970
Konsep internet sudah digunakan di Universitas – Universitas di Amerika dan berkembang pesat sampai saat ini.
- 1972
Sebuah kelompok kerja yang disebuyt dengan Internasional Network Working Group (INWG) dibuat untuk meningkstksn teknologi jsringan computer dan juga membuat standar – standar untuk jaringan computer, termasuk diantaranya adalah unternet. Pembicaraan pertama dari organisasi ini adalah Vint Cerf, yang kemudian disebut sebagai "Bapak internet"
- 1972 – 1974
Beberapa layanan basis data komersial seperti dialog.SDC Orbit, Lexis, The New York Times DataBank, dan lainnya, mendaftarkan dirinya ke ARPANET
- 1973
Jaringan computer ARPANET mulai dikembangkan ke luar Amerika Serikat : pada tahun ini, anggota ARPANET bertambah lagi dengan masuknya beberapa Universitas di luar Amerika Serikat yakni University College of London dari Inggris dan royal Radar Establishment di Norwegia.
- 1974
Vint Cerf dan Bob Khan, mempublikasikan spesifikasi detail protocol transmission control protocol (TCP) dalam artikel "A Protocol for Packet Network Interconnection" . ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas Sussex. Bolt, Beranet & Newman (BBN), perusahaan kontraktor untuk ARPANET, membuka sebuah versi komersial dari ARPANET ynag mereka sebut sebagai Telenet, yang merupakan layanan paket data public pertama.
- 1977
Sudah ada 111 buah computer yang telah tehubung ke ARPANET.
- 1978
Protokol TCP dipecah menjadi dua bagian, yakni Transmission Control Protocol dan Internet Protocol (TCP/IP)
- 1979
Group diskusi/news groups Usenet pertama dibuat oleh Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, alumni dari Duke University dan Unyversity of North Carolina Amerika Serikat. Setelah itu, penggunaan Usenet pun meningkat secara drastic. Di tahun ini pula, emoticon diusulkan oleh Kevin McKenzie.
- 1981
France Telecom menciptakan gebrakan dengan meluncurkan telepon televise pertama, dimana orang bias saling menelepon sambil berhubungan dengan video link.
- 1982
Di eropa muncul jaringan computer tandingan yang dikenal dengan Eunet,yang menyediakan jasa jaaringan computer di Negara – Negara Belanda, Inggris, Denmark dan Swedia. Jaringan Eunet menyediakan jasa e-mail dan newsgroup USENET.
- 1984
Diperkenalkan system nama domain, yang kini kita kenal dengan DNS atau Domain Name System untuk menyeragamkan alamat di jaringan computer yang ada. Computer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi 1000 komputer lebih.
- 1988
Jarko Oikarinen dari Finland menemukan dan sekaligus memperkenalkan IRC atau Internet Relay Chat.
- 1989
Thimothi Berners – Lee, ahli computer dari inggris menciptakan World Wide Web. Merupakan system dalam internet yang memiliki fasilitas pencarian dan pemberian informasi yang cepat dengan menggunakan hypertext make up language (HTML). Yang memungkinkan adanya koneksi antar dokumen. WWW bersifat multi media, karena merupakan kombinasi dari teks, foto, media dan video.
- 1994
Situs internet telah muncul tumbuh menjadi 3000 alamat halaman, dan untuk pertama kalinya virtual – shopping atau e-retail muncul di internet. Dunia berubah, di tahum yang dama Yahoo didirikan, yang juga kelahiran Netscape Navigator.

Sejarah internet Indonesia
Bermula pada awal tahun 1990-an, saat itu jaringan internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network, dimana semangat kerjasama, kekeluargaan & gotong royong sangat hangat dan terasa diantara para pelakunya. Agak berbeda dengan suasana Internet Indonesia pada perkembangannya yang terasa lebih komersial dan individual di sebagian aktifitasnya terutama yang melibatkan perdagangan Internet.
Rahmat M. Samik-Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu Surya, Firman Siregar, Adi Indrayanto, Onno W. Purbo merupakan beberapa nama-nama legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia di tahun 1992 hingga 1994. Masing-masing personal telah mengkontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam membangun cuplikan-cuplikan sejarah jaringan computer di Indonesia. Tulisan-tulisan tentang keberadaan jaringan Internet di Indonesia dapat di lihat di beberapa artikel di media cetak seperti KOMPAS berjudul "Jaringan komputerbiaya murah menggunakan radio" di akhir tahun 1990 dan awal 1991. Juga beberapa artikel pendek di Majalah Elektron Himpunan Mahsiswa Elektro ITB di tahun 1989. Inspirasi tulisan-tulisan awal Internet Indonesia datangnya dari kegiatan di amatir radio khususnya di Amatir Radio Club (ARC) ITB di tahun 1986. Bermodal pesawat Transceiver HF SSB Kenwood TS430 milik Harya Sudirapratama (YC1HCE) dengan komputer Apple II milik Onno W. Purbo (YC1DAV) sekitar belasan anak muda ITB seperti Harya Sudirapratama (YC1HCE), J. Tjandra Pramudito (YB3NR), Suryono Adisoemarta (N5SNN) bersama Onno W. Purbo, berguru pada para senior amatir radio seperti Robby Soebiakto (YB1BG), Achmad Zaini (YB1HR), Yos (YB2SV), di band 40m. Robby Soebiakto merupakan pakar diantara para amatir radio di Indonesia khususnya untuk komunikasi data radio paket yang kemudian di dorong ke arah TCP/IP teknologi radio paket TCP/IP yang kemudian di adopsi oleh rekan-rekan BPPT LAPAN, UI dan ITB yang kemudian menjadi tumpuan PaguyubanNet di tahun 1992-1994 Robby Soebiakto menjadi koordinator IP pertama dari AMPR-net (Amatir Packet Radio Network) yang di Internet dikenal dengan domain AMPR.ORG dan IP 44.132. Sejak tahun 2000 AMPR-net Indonesia di koordinir oleh Onno W. Purbo (YC0MLC). Koordinasi dan aktifitas-nya mengharuskan seseorang untuk menjadi anggota ORARI dan di koordinasi melalui mailing list ORARI, seperti, orari-news@yahoogroups.com.
Di tahun 1986-1987 awal perkembangan jaringan paket radio di Indonesia, Robby Soebiakto merupakan pionir dikalangan pelaku amatir radio Indonesia yang mengkaitkan jaringan amatir Bulletin Board System (BBS) yang merupakan jaringan e-mail store and forward yang mengkaitkan banyak "server" BBS amatir radio seluruh dunia agar e-mail dapat berjalan dengan lancar. Di awal tahun 1990 komunikasi antara Onno W. Purbo yang waktu itu berada di Kanada dengan panggilan YC1DAV/VE3 dengan rekan-rekan amatir radio di Indonesia dilakukan melalui jaringan amatir radio ini. Dengan peralatan PC/XT dan walkie talkie 2 meteran, komunikasi antara Indonesia-Kanada terus dilakukan dengan lancar melalui jaringan amatir radio. Robby Soebiakto berhasil membangun gateway amatir satelit di rumahnya di Cinere melalui satelit-satelit OSCAR milik amatir radio kemudian melakukan komunikasi lebih lanjut yang lebih cepat antara Indonesia-Kanada. Pengetahuan secara perlahan ditransfer dan berkembang melalui jaringan amatir radio ini. Muhammad Ihsan adalah staff peneliti di LAPAN Ranca Bungur tidak jauh dari Bogor yang di awal tahun 1990-an di dukung oleh pimpinannya Ibu Adrianti dalam kerjasama dengan DLR (NASA-nya Jerman) mencoba mengembangkan jaringan komputer menggunakan teknologi packet radio pada band 70cm & 2m. Jaringan tersebut dikenal sebagai JASIPAKTA dengan dukungan DLR Jerman. Protokol TCP/IP di operasikan di atas protokol AX.25 pada infrastruktur packet radio. Muhammad Ihsan mengoperasikan relay penghubung antara ITB di Bandung dengan gateway Internet yang ada di BPPT di tahun 1993-1998.
Pak Firman Siregar merupakan salah seorang motor di BPPT yang mengoperasikan gateway radio paket bekerja pada band 70cm di tahun 1993-1998-an. PC 386 sederhana menjalankan program NOS di atas sistem operasi DOS digunakan sebagai gateway packet radio TCP/IP. IPTEKNET masih berada di tahapan sangat awal perkembangannya saluran komunikasi ke internet masih menggunakan protokol X.25 melalui jaringan Sistem Komunikasi Data Paket (SKDP) terkait pada gateway di DLR Jerman. Putu Surya sebuah nama yang melekat dengan perkembangan PUSDATA DEPRIN waktu masa kepemimpinan Bapak Menteri Tungki Ariwibowo menjalankan BBS pusdata.dprin.go.id. Di masa awal perkembangannya BBS Pak Putu sangat berjasa dalam membangun pengguna e-mail khususnya di Jakarta Pak Putu sangat beruntung mempunyai menteri Pak Tungki yang "maniak" IT dan yang mengesankan dari Pak Tungki beliau akan menjawab e-mail sendiri. Barangkali Pak Tungki adalah menteri pertama di Indonesia yang menjawab e-mail sendiri. Suryono Adisoemarta N5SNN di akhir 1992 kembali ke Indonesia, kesempatan tersebut tidak dilewatkan oleh anggota Amatir Radio Club (ARC) ITB seperti Basuki Suhardiman, Aulia K. Arief, Arman Hazairin di dukung oleh Adi Indrayanto untuk mencoba mengembangkan gateway radio paket di ITB. Berawal semangat & bermodalkan PC 286 bekas barangkali ITB merupakan lembaga yang paling miskin yang nekad untuk berkiprah di jaringan PaguyubanNet. Rekan lainnya seperti UI, BPPT, LAPAN, PUSDATA DEPRIN merupakan lembaga yang lebih dahulu terkait ke jaringan di tahun 1990-an mereka mempunyai fasilitas yang jauh lebih baik daripada ITB. Di ITB modem radio paket berupa Terminal Node Controller (TNC) merupakan peralatan pinjaman dari Muhammad Ihsan dari LAPAN. Suryono Adisoemarta N5SNN sendiri ketika masih menempuh kuliah S2nya di University of Texax di Austin, Texas, menyambungkan TCP/IP Amatir Austin ke gateway Internet untuk pertama kalinya, di gedung Chemical and Petroleum Engineering University of Texas, Ameria Serikat, sehingga komunitas Amatir Radio TCP/IP Austin bisa tersambung dengan jaringan TCP/IP seluruh dunia dan bahkan memungkinkan akses langsung ke internet dengan mengunakan radio amatir (Lim, 2005). Pengetahuan inilah yang kemudian Ia terapkan dalam pengembangan radio paket di ITB.
Berawal dari teknologi radio paket 1200bps, ITB kemudian berkembang di tahun 1995-an memperoleh sambungan leased line 14.4Kbps ke RISTI Telkom sebagai bagian dari IPTEKNET akses Internet tetap diberikan secara cuma-cuma kepada rekan-rekan yang lain. September 1996 merupakan tahun peralihan bagi ITB, karena keterkaitan ITB dengan jaringan penelitian Asia Internet Interconnection Initiatives (AI3) sehingga memperoleh bandwidth 1.5Mbps ke Jepang yang terus ditambah dengan sambungan ke TelkomNet & IIX sebesar 2Mbps. ITB akhirnya menjadi salah satu bagian terpenting dalam jaringan pendidikan di Indonesia yang menamakan dirinya AI3 Indonesia yang mengkaitkan 25+ lembaga pendidikan di Indonesia di tahun 1997-1998-an.
Jaringan pendidikan ini bukan hanya monopoly ITB saja, jaringan pendidikan lain yang lebih besar lagi adalah jaringan SMK yang dibawahi DIKMENJUR (dikmenjur@egroups.com). Di tahun 2006, praktis ada lebih dari 4000 sekolah di Indonesia yang tersambung ke Internet sebagian besar adalah SMK.
B.SEPERTI APAKAH INTERNET ITU?
Internet pada dasarnya merupakan sebuah jaringan antar-komputer yang saling berkaitan. Jaringan ini tersedia secara terus menerus sebagai pesan – pesan elektronik, termasuk email, transmisi file, dan komunikasi dua arah antar-individu atau computer.
Internet sebagai sebuah jaringan pada Departemen Pertahanan dan Komunikasi Ilmiah sudah ada kira – kira selama 20 tahun. Apa yang membuat jaringan itu tiba – tiba menarik bagi para pengguna awam adalah penemuan Mosaic pada tahun 1993, sebuah browser untuk world wide web yang telah membuat sumber – sumber internet yang lebih banyak diakses. Mosaic membiarkan para pengguna membuka internet dengan hanya menunjukan dengan sebuah tanda panah dan mengklik sebuah tetikus (mouse),dan hal itu mempermudah untuk melihat grafik online. Bahkan,netscape dengan penyediaan akses yang lebih mudah dan lebih cepat, segera menggantikan Mosaic sebagai web browser yang paling terkenal.
Tiga fiture utama internet, yaitu email (surat elektronik), newsgroup and Mailing list serta world wide web.
1. Email
Jutaan orang kini berkomunikasi dengan menggunakan pesan elektronik. Tidak perlu menjadi pengguna internet yang canggih untuk bias mengirimkan pesan email, banyak orang awam melakukannya melalui layanan online, seperti halnya American Online dan Prodigy.
Secara terminologis proses komunikasi bermedia internet, jenis komunikasi dalam e-mail adalah berbentuk asynchronous communications (komunikasi asinkronis), artinya pengirim pesan dan penerima pesan tidak berada pada tempat dan waktu yang bersamaan. Dengan demikian proses komunikasinya mengalami jeda (paused) dalam penerimaannya. Level interaktif dalam proses komunikasi melalui e-mail termasuk rendah, pernyataan ini bermakna bahwa meskipun pesan dalam feedback-nya langsung dikirimkan oleh penerima pesan namun pesannya tidak langsung diterima (ada jeda) oleh pengirim pesan, pun dalam penyampaian feedback-nya juga terdapat faktor-faktor di luar proses secara mekanis, seperti urgensi pesan, motivasi dan "needs" untuk membalas pesan.
Dalam melakukan komunikasi lewat e-mail, umumnya pengirim dan penerima pesan sudah saling mengenal, walau tidak saling mengenal setidaknya pengirim pesan memiliki kepentingan tertentu terhadap penerima pesan. Kondisi ini yang menyebabkan proses komunikasi antara pengirim dan penerima pesan melalui e-mail cenderung bersifat terbuka dan tidak tertutup.
Berkaitan dengan pesan yang dikirimkan, karena berbentuk surat, maka alur bahasa yang digunakan bersifat formal dan berbatas pada penggunaan kata-kata dalam huruf-huruf. Karena menggunakan kata dalam huruf atau teks maka pemahaman terhadap penerimaan pesan tergantung pada " keterbacaan" (pengertian tulisan dalam satu wacana), dan "diksi" (pilihan kata). Singkatnya dalam efektivitas penyampaian pesan antara sender dan recipient akan tergantug pada prinsip-prinsip semantik.Isi pesan dalam e-mail biasanya berisi penyampaian informasi untuk keperluan interaksi informatif dan korepondensif Hambatan pokok secara umum adalah hambatan mekanis internet yang berupa disconnect atau server downl. sedangkan hambatan lain dapat disebabkan adanya kesalahan persepsi dan pemberian makna pada pesan yang diterima karena tidak terdapatnya petunjuk pada linguistik ataupun petunjuk prosemik .
Dari pandangan ilmu komunikasi hambatan yang terjadi akan berorientasi pada konteks verbal atau pemahaman bahasa antara satu orang dengan orang lainnya, kemudian orientasi penggunaan kata sebagai simbol atau peta mental terhadap kata yang berbeda beda pada diri setiap orang meskipun memiliki kesamaan semantik. Orientasi hambatan yang ketiga adalah terletak pada tingkat abstraksi atau daya abstraksi (penyesuaian kata dengan melihat situasi. kondisi dan etika) terhadap satu wacana dalam penggunaannya.
2. Newsgroup dan Mailing list
Newsgroup dan mailing list merupakan pesan secara elektronik yang memungkinkan orang – orang yang tertarik pada masalah yang sama untuk saling bertukar informasi dan opini. Newsgroup memungkinkan terjadinya respon langsung terhadap suatu berita oleh konsumen berita yang tidak dapat dilakukan oleh koran dan majalah.
3. World Wide Web
Dikenal juga dengan WWW atau Web merupakan sebuah system informasi yang dapat diakses melalui computer lain secara cepat dan tepat. Sekarang ini, web menggunakan metafora ‘halaman’ dan penggunaannya dapat membuka halaman per halaman hanya dengan mengklik mouse dengan menyorot kata atau letak sebuah halaman. Halaman yang berbeda tersebut bisa jadi ada di computer yang berbeda di seluruh dunia. Perpindahan dalam web dibuat lebih sederhana bagi penggunaannya sejalan dengan perkembangan software untuk membaca web seperti mozaik dan Netscape.

Tata tertib Internet
Sama seperti halnya sebuah komunitas, Internet juga mempunyai tata tertib tertentu, yang dikenal dengan nama Nettiquette.
Netiquette merupakan Etika dalam menggunakan Internet. Internet sebagai sebuah kumpulan komunitas, diperlukan aturan yang akan menjadi acuan orang-orang sebagai pengguna Internet, dimana aturan ini menyangkut batasan dan cara yang terbaik dalam memanfaatkan fasilitas Internet.
Sebenarnya Nettiquette in adalah hal yang umum dan biasa, sama hal nya dengan aturan-aturan biasa ketika kita memasuki komunitas umum dimana informasi sangat banyak dan terbuka.
Beberapa aturan yang ada pada Nettiquete ini adalah:
1. Amankan dulu diri anda, maksudnya adalah amankan semua properti anda, mungkin dapat dimulai dari mengamankan komputer anda, dengan memasang anti virus atau personal firewall
2. Jangan terlalu mudah percaya dengan Internet, sehingga anda dengan mudah mengupload data pribadi anda. ada baiknya anda harus betul-betul yakin bahwa alamat URL yang anda tuju adalah dijamin keamanannya.
3. dan yang paling utama adalah, hargai pengguna lain di internet, caranya sederhana yaitu,:
a. jangan biasakan menggunakan informasi secara sembarangan, misalnya plagiat.
b. jangan berusaha untuk mengambil keuntungan secara ilegal dari Internet, misalnya melakukan kejahatan pencurian no kartu kredit
c. jangan berusaha mengganggu privasi orang lain, dengan mencoba mencuri informasi yang sebenarnya terbatas
Budaya Internet
Jumlah pengguna Internet yang besar dan semakin berkembang, telah mewujudkan budaya internet. Internet juga mempunyai pengaruh yang besar atas ilmu, dan pandangan dunia. Dengan hanya berpandukan mesin pencari seperti Google, pengguna di seluruh dunia mempunyai akses internet yang mudah atas bermacam-macam informasi.
Dibanding dengan buku dan perpustakaan, Internet melambangkan penyebaran(decentralization) / pengetahuan (knowledge) informasi dan data secara ekstrim.
Akses Internet
Negara dengan akses internet yang terbaik termasuk Korea Selatan (50% daripada penduduknya mempunyai akses jalurlebar - Broadband), dan Swedia. Terdapat dua bentuk akses internet yang umum, yaitu dial-up, dan jalurlebar. Di Indonesia, seperti negara berkembang dimana akses Internet dan penetrasi PC masih juga rendahlainnya sekitar 42% dari akses Internet melalui fasilitas Public Internet aksss seperti warnet , cybercafe, hotspot dll. Tempat umum lainnya yang sering dipakai untuk akses internet adalah di kampus dan dikantor.
Disamping menggunakan PC (Personal Computer), kita juga bisa mengakses Internet melalui Handphone (HP) menggunakan Fasilitas yang disebut GPRS (General Packet Radio Service). GPRS merupakan salah satu standar komunikasi wireless (nirkabel) yang memiliki kecepatan koneksi 115 kbps dan mendukung aplikasi yang lebih luas (grafis dan multimedia). Teknologi GPRS dapat diakses yang mendukung fasilitas tersebut. Pen-setting-an GPRS pada ponsel Tergantung dari operator (Simpati, Indosat, XL, 3) yang digunakan. Biaya akses Internet dihitung melalui besarnya kapasitas (per-kilobite) yang didownload.
C. DAMPAK DARI PENGGUNAAN INTERNET
Dampak Positif :
1. internet sebagai media komunikasi
2. internet bersifat global. Dapat dibaca oleh seluruh orang di dunia yang menginginkannya
3. memudahkan pencarian informasi
4. kemajuan pemahaman teknologi computer yang berkaitan dengan internet
5. kemajuan pemahaman bahasa asing, khususnya bahasa inggris
6. kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan.
Dampak Negatif
1. maraknya informasi yang tidak layak dikonsumsi umum
2. penyebar pornografi
3. penyebar kekerasan
4. penipuan
5. dapat dipakai untuk kriminalitas
6. sifat social berubah dapat mengakibatkan perubahan pola masyarakat dalam berinteraksi.
7. kecanduan internet
Selain itu internet berdampak pada bisnis yaitu :
1. Menggeser kekuatan dari penjual ke pembeli dengan mengurangi harga ketika melakukan perubahan suplier (vendor lainnya hanya satu click jaraknya).
2. Menyediakan informasi harga dan produk yang banyak dan lebih lengkap.
3. Mengurangi biaya transaksi. Bandingkan transaksi bank melalui internet dan melalui ATM., begitu juga pemrosesan tiket melalui internet dibandingkan melalui travel agent. Memang penghematan ini dampak nyatanya dirasakan oleh bisnis berukuran besar.
Kecepat jangkauan dan aksebilitas informasi dari internet, serta biaya rendah untuk mendistribusikan





















IV. SIMPULAN
Simpulan 1 : Sejarah dan perkembangan internet di dunia terdiri dari 2 versi. Perkembangan internet di dunia diawali pada tahun 1957. Diawali karena Uni Sovyet (yang sekarang rusia) meluncurkan wahana luar angkasa, sputnik. Sebagai buntut dari kekalahan amerika serikat dalam meluncurkan wahana luar angkasa. Lalu kedua Negara tersebut berusaha untuk mengungguli saingannya dengan pengetahuan dan teknologi yang terbaru. Sampai tahun 1994 internet mulai membooming dan mulai di minati masyarakat luas.
Simpulan 2 : Internet dapat diartikan sebagai hubungan antar jaringan computer. Yang berfungsi untuk menghubungkan berbagai jaringan yang tidak saling bergantung satu sama lain. Secara khusus, internet dapat diartikan sebagai hubungan antara berbagai jenis computer dan jaringan di dunia di mana hubungan tersebut memanfaatkan kemajuan media komunikasi, sepeerti telepon dan satelit.
3 utama dalam internet yaitu : email, newsgroup dan mailing list, dan world wide web.
Simpulan 3 : Penggunaan internet mempunyai dampak negative dan dampak positif, satu sisi kita terbantu dengan adanya informasi – informasi yang diberikan tapi satu sisi kita sebaiknya jangan sampai kecanduan internet sehingga melupakan kehidupan social yang seharusnya kita lakukan.




















Daftar Pustaka:
Severin J, Werner dan James W.Tankard Jr, (2005) "Teori Komunikasi : Sejarah, Metode, dan Terapan dalam Media Massa, penerbit Kencana : Jakarta
http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Internet_Indonesia
http://id.wikipedia.org/wiki/Istilah_Internet_Indonesia

Minggu, 03 Agustus 2008

TUGAS UAS KONTEM

REGULASI TELEPON SELULER

ABSRTAKSI

Persaingan industri di bidang telekomunikasi khususnya telepon seluler yang kini sudah menjamur di Indonesia, sudah menyebabkan dampak yang menguntungkan dan merugikan bagi masyarakat yang aktif menggunakan telepon seluler. Menguntungjan, dimana saat adanya persaingan yang ketat antara operator. Operator baru yang berani memasang harga jual yang lebih murah daripada operator yang lain sebagai harga promosi operator tersebut. Sedangkan operator yang sudah lama berani menyaingi harga promosi operator baru, dengan kata lain operator lama telah menjual harga mereka dengan harga jual yang lebih murah dari harga tarif sebelunya. Disini saat yang menguntungkan karena konsumen dapat menggunakan kesempatan seperti itu untuk berkomunikasi dengan harga yang lebih murah dari biasanya. Merugikan, dimana telah terjadi pelanggaran yang dilakukan beberapa operator. Beberapa operator telah terbukti melakukan pengkartelan tarif sms maupun telepon. Hal ini merupakan tindak manipulasi bisnis yang dilakukan mereka (operator) karena mereka sepakat untuk menentukan tarif sms yang harganya lebih mahal dari harga aslinya. Dan jika dibandingkan dengan Negara lain, Indonesia paling mahal tarif smsnya daripada negara lain.

I. LATAR BELAKANG

Persaingan di segala bidang industri sudah tidak dapat dikontrol lagi. Jumlah perindustrian swasta maupun dalam negeri kian hari kian banyak. Begitu juga perindustrian dalam bidang telekomunikasi di Indonesia. Perindustrian dalam bidang ini dapat dikatakan sukses dari tahun ke tahun. Dahulu di Indonesia terdapat satu operator telepon seluler yang merajai perindustrian ini. PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) ialah anak perusahaan PT.Indosat Tbk yang bergerak dalam bidang telekomunikasi seluler GSM. Satelindo didirikan pada tahun 1993 (mula beroperasi pada tahun 1994 sebagai operator GSM). Ia merupakan operator GSM pertama di Indonesia yang menyediakan layanan komunikasi bergerak dengan kartunya yaitu Mentari dan Matrix. Harga satu perdana mencapai 500.000 rupiah.

Sejalan dengan berkembangnya waktu dan teknologi, lalu muncul perindustrian yang bergerak di bidang telekomunikasi telepon seluler juga, yaitu PT Telkomsel adalah sebuah perusahaan operator telekomunikasi seluler di Indonesia. Telkomsel merupakan operator telekomunikasi seluler GSM kedua di Indonesia, dengan layanan paskabayarnya yang diluncurkan pada tanggal 26 Mei 1995. Kemudian pada November 1997 Telkomsel menjadi operator seluler pertama di Asia yang menawarkan layanan prabayar GSM. Telkomsel ini mengklaim sebagai operator telekomunikasi seluler terbesar di Indonesia, dengan 26,9 juta pelanggan dan memiliki market share sebesar 55%. Telkomsel memiliki tiga produk GSM yaitu SimPATI (prabayar), KartuAS (prabayar), serta KartuHALO (paskabayar). Saat ini saham Telkomsel dimiliki oleh TELKOM (65%) dan perusahaan telekomunikasi Singapura SingTel (35%). TELKOM merupakan BUMN Indonesia yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia, sedang SingTel merupakan perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Singapura.

Sejalan dengan berjalannya waktu dan teknologi di Indonesia Sejalan dengan berkembangnya teknologi komunikasi, banyak operator telepon seluler yang menawarkan keuntungan seperti roaming gratis, tarif telepon interlokal sama dengan tarif local, GPRS, bonus pulsa 3G, bahkan Telkomsel akan meluncurkan 3.5G dan lainnya. Bermunculanlah beraneka perindustrian telekomunikasi karena perrsaingan yang begitu ketat karena kemudahan – kemudahan yang diminati oleh konsumen. Hingga saat ini di Indonesia telah hadir 10 operator yaitu Telkom, Telkomsel, Indosat, Excelcomindo (XL), Hutchison (3), Sinar Mas Telecom, Sampoerna Telecommunication, Bakrie Telecom (Esia), Mobile-8 (Fren), dan Natrindo Telepon Selular. Namun dari sepuluh operator itu hanya 3 operator yang memiliki pasar lebih dari 5 persen yaitu Telkomsel, Indosat dan Excelcomindo. Hal ini menyebabkan tingkat persaingan antar operator di Indonesia mengalami peningkatan. Sementara para pelanggan telepon seluler juga menikmati manfaat dari persaingan tersebut.

Perlu dapat diketahui bahwa untuk mendirikan suatu perindustrian telekomunikasi melalui beberapa syarat dan prosedur – prosedur perizinan penyelenggara telekomunikasi, sebagai berikut :

* SELEKSI

* Untuk penyelenggaraan jaringan telekomunikasi yang memerlukan alokasi spektrum frekuensi tertentu dan atau memerlukan kode akses jaringan (Jartap Lokal, SLJJ, SLI dan Jaringan Bergerak Seluler)

* Jumlah Penyelenggara dibatasi v Dirjen Postel membentuk Tim seleksi

* Izin Prinsip diterbitkan kepada pemenang seleksi

* Izin Prinsip berlaku selama-lamanya 3 (tiga) tahun, dapat diperpanjang 1 (satu) kali dengan masa berlaku selama-lamanya sampai dengan 1 (satu) tahun

* Izin Penyelenggaraan diterbitkan setelah sarana dan prasarana yang dibangun oleh pemilik izin prinsip dinyatakan laik operasi

* Izin penyelenggaraan tidak berbatas waktu berlaku, tetapi setiap 5 (lima) tahun [dalam Modern Licensing yang baru 1 (satu) tahun] dilakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap pemenuhan kewajiban pemilik izin.

* Izin Prinsip dan Izin Penyelenggaraan untuk jenis penyelenggaraan jaringan telekomunikasi dan jasa teleponi dasar diterbitkan oleh Menteri.

* Memasukkan Perlindungan Konsumen (UU No. 8/1999 tentang Perlindungan Konsumen).

* Memasukkan klausul denda terhadap keterlambatan pembangunan (KEPPRES No. 80/2003 tentang Pengadaan Barang dan Jasa) serta denda terhadap keterlambatan PNBP (UU No. 20/1997 tentang PNBP).

* EVALUASI

* Untuk penyelenggaraan jaringan telekomunikasi yang tidak memerlukan alokasi spektrum frekuensi tertentu dan atau memerlukan kode akses jaringan (Jaringan Tetap Tertutup, Jaringan Bergerak Satelit, dan Jaringan Bergerak Terestrial).

* Untuk peyelenggaraan Jasa Teleponi Dasar.

* Untuk peyelenggaraan Jasa Nilai Tambah Teleponi dan Jasa Multimedia.

* Untuk peyelenggaraan Telekomunikasi Khusus.

* Dirjen Postel membentuk tim evaluasi.

* Izin Prinsip diterbitkan kepada pemohon yang memenuhi syarat.

* Izin Prinsip berlaku selama-lamanya 1 (satu) tahun, dapat diperpanjang 1 (satu) kali dengan masa berlaku selama-lamanya sampai dengan 6 (enam) bulan.

* Izin Penyelenggaraan diterbitkan setelah sarana dan prasarana yang dibangun oleh pemilik izin prinsip dinyatakan laik operasi.

* Izin penyelenggaraan tidak berbatas waktu berlaku, tetapi setiap 5 (lima) tahun [dalam Modern Licensing yang baru 1 (satu) tahun] dilakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap pemenuhan kewajiban pemilik izin.

* Izin Prinsip dan Izin Penyelenggaraan untuk jenis penyelenggaraan jasa nilai tambah teleponi, jasa multimedia dan telekomunikasi khusus diterbitkan oleh Dirjen Postel.

* Memasukkan Perlindungan Konsumen (UU No. 8/1999 tentang Perlindungan Konsumen).

* Memasukkan klausul denda terhadap keterlambatan pembangunan (KEPPRES No. 80/2003 tentang Pengadaan Barang dan Jasa) serta denda terhadap keterlambatan PNBP (UU No. 20/1997 tentang PNBP).

PeriZinan yang modern

* ● Bersifat Kontraktual/Kesepakatan

* Mengatur hal-hal :

* - Hak Pemilik Izin;

* - Kewajiban Pemilik Izin;

* - Sanksi;

* ● Kepastian waktu:

* - Masa Laku Izin Prinsip;

* - Kepastian Pelaksanaan ULO;

* - Kepastian Pengajuan Izin Penyelenggaraan

* - Kepastian melakukan Lounching/Komersial

● Memberikan Kepastian Hukum

Saat ini persaingan antara operator telekomunikasi di Indonesia sangat ketat dan terjadi perang harga diantara mereka. Perkembanagn akhir – akhir ini menunjukkan persaingan dengan menawarkan pulsa ataupun layanan pesan singkat (SMS) gratis dengan kondisi tertentu juga terjadi.hal ini wajar pada tahap awal perkembangan pasar yang masih mencari keseimbangan. Hasil penelitian yang dikeluarkan Agustus 2007 itu menyebutkan, berdasarkan data oktober 2006 PT. Bakrie Telecom (Esia) adalah operator yang menetapkan harga murah (Rp.50 per menit antar pelanggan operator yang sama), dan Rp.800 per menit untuk panggilan ke panggilan ke pelanggan (dengan operator lain). Sedangkan untuk telepon bergerak,PT Mobile-8 (Fren) tarifnya Rp.275 untuk menit pertama dan Rp14 untuk tiap menit berikutnya untuk sesama operator, dan Rp 800 per menit untuk panggilan keluar operator.

Selain itu tarif promosi juga banyak dilakukan oleh operator, di antaranya PT Excelcomindo Pratama menurunkan tarifnya sebesar kira-kira Rp149 per 30 detik, sementara Simpati (PT Telkomsel) memberlakukan tarif Rp300 per menit untuk pelanggan yang melakukan panggilan antara pukul 23.00 hingga 07.00.

PT Indosat (Mentari) bahkan memberikan gratis kepada pelanggan yang melakukan panggilan antara pukul 00.00 hingga 05.00. Gambaran tersebut mengindikasikan bahwa industri telekomunikasi baik untuk jaringan tetap tanpa kabel dan seluler di Indonesia pada saat ini telah memasuki situasi "perang tarif", sementara para operator baru berusaha memaksimalkan kapasitas jaringan yang dimilikinya.

Jelas dapat dilihat bahwa keempat operator tersebut menggunakan strategi tarif murah untuk menyaingi pesaingnya. Jadi dapat dilihat bahwa new comer (pendatang baru) menggunakan tarif rendah untuk penetrasi pasar. Demikian juga pemain lama (incumbent) juga tidak mau kalah, mereka menerapkan hal yang sama sehingga persng harga antara operator sudah tidak terelakkan lagi.

Namun ternyata kompetisi telekomunikasi jauh panggang dari api. Muncul banyak pihak meminta dibentuknya badan regulasi independen. Sebuah Badan Regulasi Mandiri (IRB-Independent Regulatory Body) yang diharapkan dapat melindungi kepentingan publik (pengguna telekomunikasi) dan mendukung serta melindungi kompetisi bisnis telekomunikasi sehingga menjadi sehat, efisien dan menarik para investor. Tanggal 11 Juli 2003 akhirnya pemerintah mengeluarkan Keputusan Menteri Perhubungan No. 31/2003 tentang penetapan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI). BRTI adalah terjemahan IRB versi pemerintah yang diharapkan pada akhirnya menjadi suatu Badan Regulasi yang ideal.

Namun lepas dari itu semua, ada saja pelanggaran yang dilakukan oleh bebarapa operator telepon seluler dalam persaingan perindustrian telekomunikasi di Indonesia, yang telah merugikan konsumen hingga ratusan hingga milyaran rupiah. Bagaimanakah system kerja dari lembaga yang seharusnya mengawasi persaingan industri telekominikasi khususnya telepon seluler yang sudah banyak diminati masyarakat kebanyakan.

II. PERUMUSAN MASALAH

a. Bagaimanakah system regulasi di Indonesia?

b. Bagaimanakah bentuk pelanggaran yang dilakukan oleh operator telepon seluler?

III. TEORI YANG DIGUNAKAN

Dalam kasus ini, penulis menggunakan teori ekonomi dan politik telekomunikasi. Dalam teori ekonomi, sudah seharusnya memperhatikan prilaku konsumen. Maksudnya adalah, jika ingin memproduksi barang, maka produsen harusnya memperhatikan prilaku konsumen. Setiap konsumen berusaha mengalokasikan penghasilan yang terbatas jumlahnya untuk membeli barang dan jasa yang tersedia di pasar begitu rupa sehinga tingkat kepuasan yang diperolehnya maksimum. Singkatnya setiap konsumen mengatur pembeliannya sebegitu rupa untuk memaksimir kepuasan dengan batasan penghasilannya yang tertentu itu. Tingkat permintaan konsumen akan jasa telekomunikasi sangat tinggi, sehingga mulai bermunculan operator – opertor yang bergerak dalam biadang telekomunikasi di Indonesia. Adanya persaingan bisnis yang begitu ketat memungkinkan untuk bertindak curang untuk meraup keuntungan yang lebih besar dari biasanya.

Kaitannya dengan politik yaitu pada sub politik berkaitan dengan kekuasaan. Operator – operator telepon seluler berlomba – lomba untuk mendapatkan kekuasaan dalam pasar telekomunikasi, berbagai macam carapun dilakukan untuk dapat menguasai pasaran telekomunikasi di Indonesia dengan pesaing – pesaing yang begitu banyak. Sekalipun cara itu dengan melanggar peraturan dalam bisnis telekomunikasi.

IV. PEMBAHASAN

Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia atau BRTI memiliki fungsi untuk melindungi konsumen dari persaingan perindustrian di Indonesia.

Fungsi BRTI :

I. Pengaturan, meliputi penyusunan dan penetapan ketentuan penyelenggaraan jaringan telekomunikasi dan penyelenggaraan jasa telekomunikasi, yaitu :

  1. Perizinan penyelenggaraan jaringan telekomunikasi dan penyelenggaraan jasa telekomunikasi;
  2. Standar kinerja operasi;
  3. Standar kualitas layanan;
  4. Biaya interkoneksi;
  5. Standar alat dan perangkat telekomunikasi.

II. Pengawasan terhadap penyelenggaraan jaringan telekomunikasi dan penyelenggaraan jasa telekomunikasi, yaitu :

  1. Kinerja operasi;
  2. Persaingan usaha;
  3. Penggunaan alat dan perangkat telekomunikasi.

III. Pengendalian terhadap penyelenggaraan jaringan telekomunikasi dan penyelenggaraan jasa telekomunikasi, yaitu :

  1. Penyelesaian perselisihan antar penyelenggara jaringan telekomunikasi dan penyelenggara jasa telekomunikasi;
  2. Penggunaan alat dan perangkat telekomunikasi;
  3. Penerapan standar kualitas layanan.

BRTI juga mempunyai wewenang yaitu:

I. Wewenang Pengaturan

* - Menyusun dan menetapkan ketentuan tentang perizinan jaringan dan jasa

telekomunikasi yang dikompetisikan sesuai Kebijakan Menteri Perhubungan.

* - Menyusun dan menetapkan ketentuan tentang standar kinerja operasi penggunaan jaringan dan jasa telekomunikasi.

* - Menyusun dan menetapkan ketentuan tentang biaya interkoneksi.

- Menyusun dan menetapkan ketentuan tentang standardisasi alat dan perangkat telekomunikasi.

II. Wewenang Pengawasan

* - Mengawasi kinerja operasi penyelenggaraan jasa dan jaringan telekomunikasi yang dikompetisikan.


* - Mengawasi persaingan usaha penyelenggaraan jasa dan jaringan telekomunikasi yang dikompetisikan.


* - Mengawasi penggunaan alat dan perangkat penyelenggaraan jasa dan jaringan telekomunikasi yang dikompetisikan.

III. Wewenang Pengendalian

* - Memfasilitasi penyelesaian perselisihan.

* - Memantau penerapan standar kualitas layanan.

STANDARDISASI

BRTI juga berhak menentukan standadisasi sebagai suatu unsure penunjang pembangunan dalam usaha optimasi pendayagunaan sumber daya dan seluruh kegiatan pembangunan. Perangkat standardisasi termasuk juga perangkat Pembina dan pengawasan sangat berperan dalam peningkatan perdagangan dalam negeri dan internasional, pengembangan industri nasional, serta perlindungan terhadap pemakai (operator maupun masyarakat)

Tujuan akhir kegiatan standardisasi adalah terwujudnya jaminan mutu. Dengan demikian standardisasi dapat digunakan sebagai alat kebijakan pemerintah untuk menata struktur ekonomi secara lebih baik dan memberikan perlindungan kepada umum.

Selain BRTI terdapat UNDANG – UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO 36 TAHUN 1999 yang mengatur tentang telekomunikasi. Pada Bab III dan Bab IV pada bagian umum pertama, terdapat pasal – pasal yang mengenai tentang larangan penyelenggara telekomunikasi. Pasal – pasalnya yaitu sebagai berikut :

BAB III

Pasal 5

(1)
Dalam rangka pelaksanaan pembinaan telekomunikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Pemerintah melibatkan peran serta masyarakat.

(2)
Peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa penyampaian pemikiran dan pandangan yang berkembang dalam masyarakat mengenai arah pengembangan pertelekomunikasian dalam rangka penetapan kebijakan, pengaturan, pengendalian, dan pengawasan di bidang telekomunikasi.

(3)
Pelaksanaan peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diselenggarakan oleh Iembaga mandiri yang dibentuk untuk maksud tersebut.

(4)
Lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (3) keanggotaannya terdiri dan asosiasi yang bergerak di bidang usaha telekomunikasi, asosiasi profesi telekomunikasi, asosiasi produsen peralatan telekomunikasi, asosiasi pengguna jaringan dan jasa telekomunikasi, dan masyarakat intelektual di bidang telekomunikasi.

(5)
Ketentuan mengenai tata cara peran serta masyarakat dan pembentukan lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Bagian umum pertama :

Pasal 7

(1)

Penyelenggaraan telekomunikasi meliputi :

a.
penyelenggaraan jaringan telekomunikasi;

b.
penyelenggaraan jasa telekomunikasi;

c.
penyelenggaraan telekomunikasi khusus.

(2)
Dalam penyelenggaraan telekomunikasi, diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a.
melindungi kepentingan dan keamanan negara;

b.
mengantisipasi perkembangan teknologi dan tuntutan global;

c.
dilakukan secara profesional dan dapat dipertanggungjawabkan;

d.
peran serta masyarakat.

Pasal 15

(1)
Atas kesalahan dan atau kelalaian penyelenggara telekomunikasi yang menimbulkan kerugian, maka pihak-pihak yang dirugikan berhak mengajukan tuntutan ganti rugi kepada penyelenggara telekomunikasi.

(2)
Penyelenggara telekomunikasi wajib memberikan ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kecuali penyelenggara telekomunikasi dapat membuktikan bahwa kerugian tersebut bukan diakibatkan oleh kesalahan dan atau kelalaiannya.

(3)
Ketentuan mengenai tata cara pengajuan dan penyelesaian ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

PELANGGARAN OPERATOR TELEPON SELULER

Persaingan yang begitu ketat mengakibatkan operator lama berani membanting harga jual yang dulunya tinggi menjadi lebih rendah dari biasanya. Muncul pertanyaan, apakah operator telepon seluler tidak rugi dengan menjual harga yang jauh dari harga biasanya.

BRTI pun melakukan pengkajian lebih lanjut dan menghasilkan data bahwa harga produksi untuk tarif bicara yang dikenakan operator telepon seluler rata-rata Rp 75 per 30 detik. Sementara untuk layanan pesan singkat (SMS) bisa di bawah 50 persen dari tarif bicara tersebut. ?Bahkan, untuk tarif sesama operator (on net) seharusnya gratis Sumber : Committee Member BRTI, Kamilov Sagala. Dari hasil kajian BRTI ditemukan juga, Telkomsel mematok tarif Rp 300-Rp 1.500 per 30 detik ke sesama pengguna layanan Telkomsel. Sedangkan untuk panggilan ke operator lain tarifnya Rp 1.300-Rp 1.600. Lalu untuk SMS tarifnya berkisar Rp 299-Rp 350 per SMS.

Sedangkan tarif Indosat untuk produk IM3 lebih murah dari harga yang dipatok Telkomsel. Untuk tarif bicara sesama operator per 30 detik dikenai tarif Rp 250-Rp 500. Sedangkan untuk panggilan antaroperator dikenakan tarif Rp 650 - Rp 775 per 30 detik. Sementara untuk tarif SMS antara Rp 150-Rp 500 per SMS. ?Dari pemahaman ini, sebenarnya harga-harga yang lain itu bisa jauh lebih murah,? papar Kamilov lebih lanjut. Biaya produksi SMS pun, seharusnya tidak sebesar itu. Sebab, biaya produksi SMS semakin lama semakin turun. Menurut Kamilov, harga produksi SMS saat kajian itu dilakukan mencapai Rp 74. Seharusnya saat ini sudah turun 50%. Kendati begitu, BRTI tak kuasa menekan operator seluler untuk menurunkan tarif.

Komisi pengawasan Persaingan usaha memutuskan bahwa enam dari 10 operator telepon seluler terbukti melakukan praktek kartel dalam menentukan tariff layanan pesan pendek. KPPU pun mengatakan konsumen dirugikan hingga Rp.2 triliun. Majelis hakim menjatuhkan ssansi berupaa denda miliaran rupiah kepada keenam operator tersebut, yaitu Excelcomindo, Telkomsel,Telkom, Bakrie Telecom, Mobile 8 dan Smart Telecom. Majelis KPPU menegaskan perjanjian tertulis antar para operator untuk mengatur kisaran harga bagi SMS merupakan bukti praktek kartel yang dilakukan 6 operator telepon seluler tersebut.

Isi Perjanjian itu, “melarang operator telpon selular memasang harga SMS di bawah Rp 250, padahal menurut hitungan harga SMS bisa dipatok Rp 114 rupiah.” Beberapa operator sudah menurunkan tariff dasar SMS mendekati wajar. Tetapi beda dengan operator yang menurunkan tariff sebagai harga promosi saja.

Sudah jelas ketiga operator tersebut melakukan kartel telepon seluler, bagaimana kah dampaknya pada konsumen yang sudah dirugikan hingga milyaran rupiah karena pengkartelan yang dilakukan oleh operator dalam persaingan perindustrian?

DAMPAKNYA PADA KONSUMEN

Dampak Negative pada konsumen yaitu konsumen telah dirugikan berupa materi hingga jutaan rupiah bahkan jika pengkartelan ini tidak diketahui oleh masyarakat konsumen dapat dirugikan hingga milyaran rupiah.

Dampak positif yang didapat konsumen yaitu konsumen dapat menikmati persaingan tariff antar operator yang memasang harga lebih murah dari biasanya. Tetapi seharusnya masyarakat lebih selektif dalam memilih mana operator yang baik dan yang tidak baik.

V. SIMPULAN

1. system regulasi telekomunikasi di Indonesia sudah sangat jelas dan sangat berfungsi untuk melindungi konsumen dari persaingan industri telekomunikasi.

2. terbukti 6 operator melakukan pelanggaran berupa pengkartelan. Mereka melakukan perjanjian yang isinya melarang menetapkan tariff sms maupun telepon dibawah Rp.250 rupiah, padalah harga asli dipatok Rp.114 rupiah.

VI. SOLUSI

Solusi untuk kasus ini yaitu dengan memperketat lagi pengawasan BRTI, dan juga masyarakat untuk diminta lebih selektif untuk memilih operator – operator telepon seluler. Selain itu pemerintah seharusnya tidal lagi mengeluarkan izin baru bagi operator yang berminat pada sector telepon seluler. Jumlah operator telepon seluler saat ini sangat banyak dan sudah cukup untuk memberikan layanan bagi masyarakat.

Menurut penulis, penambahan jumlah operator telepon seluler dikawatirkan justru membuat investasi di sector telepon seluler menjadi kurang menarik. Jika ada operator baru yang berminat dalanm jasa telekomunikasi, sebaiknya masuk ke fixed line atau sambyngan telepon rumah. Alasannya karena untuk telepon rummah membutuhkan investasi baru karena dalam layanan ini, sambungan telpeon rumah masih minim.

VII. DAFTAR PUSTAKA.

http://antaranews.com/

http://www.xphone.com/

http://www.wikipedia.com/

http://www.telkomsel.com/

http://www.indosat.com/

Sudarman, Ari (2004) “teori ekonomi makro” Penerbit PT.BPFE, Yogyakarta